Di tengah gemuruh suara takbir yang menggema, masyarakat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan. Momen yang dinantikan setelah sebulan penuh berpuasa ini menjadi waktu yang tepat untuk bersilaturahmi, bermaaf-maafan, dan menyebarkan kebahagiaan.
Dari Timur ke Barat, dari Utara ke Selatan, jutaan umat Islam merayakan Idul Fitri dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang khas. Di tanah air, suasana khas Lebaran terasa begitu kuat dengan riuh rendahnya suara salam-salaman dan tawa bahagia di antara keluarga dan teman-teman.
Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain, suasana kemeriahan Hari Raya terasa begitu kuat. Dari Mesir ke Turki, dari Malaysia ke Amerika Serikat, umat Islam menyambut Idul Fitri dengan penuh kegembiraan. Meskipun terpisah oleh jarak dan budaya, semangat kebersamaan dan rasa syukur atas nikmat Ramadan yang telah berlalu terpancar dari setiap ungkapan selamat yang dilontarkan.
Namun, di balik keceriaan tersebut, pesan perdamaian dan toleransi juga tersirat dalam setiap ucapan selamat. Umat Muslim mengajarkan arti sejati dari perdamaian dan kasih sayang, yang seharusnya menjadi semangat bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
Momen Hari Raya Idul Fitri memang lebih dari sekadar perayaan agama. Ia adalah waktu yang mempererat hubungan sosial, menguatkan persaudaraan, dan meneguhkan komitmen untuk hidup berdampingan dalam kedamaian dan harmoni.
Dengan demikian, semangat Idul Fitri bukanlah milik satu bangsa atau satu golongan, tetapi merupakan warisan kebaikan yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh umat manusia, tanpa terkecuali. Semoga semangat kebersamaan dan kebahagiaan ini terus menyala dan memberi cahaya bagi kita semua, di setiap sudut dunia. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.