22 Juni 2024, Makassar. Awal Rafi dan Nurul Istiqamah sukses menggelar kegiatan Peluncuran Buku dan Bincang Kepenulisan yang diadakan di Cafe Kopi Mampir, Kota Makassar.
Awal Rafi merupakan mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar, sedangkan Nurul Istiqamah merupakan mahasiswi jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar. Adapun buku yang diluncurkan adalah sebuah buku puisi berjudul "Sembuhkan Lagi, Rayakan Kembali". Buku ini merupakan buku ke-5 bagi Awal Rafi sekaligus buku perdana bagi Nurul Istiqamah. Buku ini berisi 100 puisi tentang luka, kecewa, resah, dan proses kesembuhannya. Semua luka dan proses kesembuhan ditampilkan dengan dua versi rasa yang berbeda dari masing-masing penulis. Jadi, para pembaca dapat melihat dan merasakan luka yang digambarkan kedua penulis, maupun cara mereka sembuh dari luka yang menerpa. Pembaca bisa saja merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan penulis dan pembaca tentunya dapat mengikuti cara menuju kesembuhan yang dilakukan oleh penulis. Puisi-puisi di dalam buku ini tidak sepenuhnya berasal dari kisah pribadi, tetapi juga berasal dari pengamatan kisah-kisah orang lain. Kebanyakan isinya memang menggambarkan hati yang patah dan luka yang dalam, namun beberapa puisi juga bercerita tentang kasih sayang Ibu, keluarga, sahabat, maupun kerinduan akan kampung halaman.
Selain peluncuran buku, terdapat pula sesi bincang kepenulisan yang menghadirkan bintang tamu Kak Mita Hamzah, seorang pengajar, penulis, dan pegiat literasi. Evi Erviana yang bertindak selaku pembawa acara, sempat meminta pendapat Kak Mita Hamzah terkait literasi di Indonesia, khususnya yang ada di sekitar. Kak Mita Hamzah mengatakan, "Tingkat literasi di Indonesia masih sangat rendah, senada dengan hasil penelitian UNESCO yang mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia, hanya mencapai 0,001%".
"Ini sangat memprihatinkan, di mana para milenial dan gen z sekarang lebih berfokus pada penggunaan gadget yang semakin membius kebiasaan." Kak Mita Hamzah melanjutkan.
Awal Rafi menambahkan hasil penelitian lain yang diungkapkan oleh World's Most Literate Nations Ranked , bahwa Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara terkait dengan minat baca.
"Minat baca kita sangat rendah. Jangankan membaca buku, membaca status di media sosial yang agak panjang saja, terkadang kita malas menyelesaikannya. Salah satu penyebabnya adalah kemajuan teknologi yang semakin canggih." Awal Rafi mengungkapkan pendapatnya.
Dari pandangan Nurul Istiqamah yang tinggal di daerah pedesaan, minat baca di sekitarnya dipengaruhi oleh segala sesuatu yang bersifat baru yang masuk di desanya. Nurul Istiqamah mengatakan, "Karena saya tinggal di daerah pedesaan, saya merasakan betul bahwa segala sesuatu yang baru, akan menguasai masyarakat di desa saya, entah itu teknologi atau yang lainnya".
Adapun kiat-kiat menulis yang disampaikan Awal Rafi adalah berani memulai, percaya dengan tulisan kita, jangan terpengaruhi dengan bisikan-bisikan dalam diri atau pandangan orang lain yang dapat menghentikan langkah kita, dan lakukan dengan konsisten. Sedangkan Kak Mita Hamzah menambahkan dua hal, yaitu memperkaya bacaan agar menambah wawasan dan memperbanyak membaca tulisan-tulisan dengan genre yang kita sukai agar memunculkan inspirasi.
Acara peluncuran buku dan bincang kepenulisan ini ditutup oleh closing statement dari sang penulis, Awal Rafi yang mengatakan, "Jika ada luka, harus disembuhkan dan jika sudah sembuh, mesti dirayakan".
Mari Sembuhkan Lagi, Rayakan Kembali 😊