PRODI SPI MENGHADIRI INTERNATIONAL SYMPOSIUM OF MAKASSAN-MAREGE ENCOUNTERS 2024

  • 12 September 2024
  • 08:23 WITA
  • Administrator
  • Berita

Ketua Prodi SPI Chaerul Mundzir M. Lutfi, S.Hum., M.Hum. didampingi oleh dua orang asisten dosen Ahmad Habib Akramullah dan Jusmiati beserta tiga orang mahasiswa yaitu: Andi Bausat, Muhammad Raehan Ramdhani, dan Abdurrahman ikut serta dalam menghadiri kegiatan Simposium Internasional Makassan-Marege 2024 yang dilaksanakan di Ballroom Theater Menara Pinisi 2nd Floor UNM Jalan Andi Pangeran Pettarani-Makassar, Kamis (12/09/2024).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UNM yaitu Prof. Andi Aslinda, M.Si. Adapun yang menjadi pembicara dalam kegiatan simposium ini yaitu: Dr. Andi Ihsan, S.Sn., M.Pd. (Dekan FSD UNM), Todd Dias (Australian Consul-General Makassar), Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, MA., Ph.D. (Guru Besar Filsafat Politik, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Alauddin Makassar), Professor Lynette Russell Am. (Sir John Monash Distinguished Professor, Director of the Global Encounters and First Nations Peoples Monash Indigenous Studies Centre, Monash University), Prof. Sofyan Salam, M.A., Ph.D. (Pendidikan Seni, FSD, UNM), Professor Ian McNiven (Arkeologi, Monash University), Prof. Dr. Jumadi. S.Pd., M.Si. (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, UNM), Prof. Dr. Muhaemin, M.Th.I., M.Ed. (Dekan Fakultas Ushuluddin dan Ilmu Filsafat UIN Alauddin Makassar), Dr Rebecca Coates (Director of MUMA Monash University, Melbourne), Emily Collins (Kurator Asia Tenggara MAGNT Darwin), Dr Leonie Stevens (Global Encounters and Fisrt Nationas Peoples Monash University), Dr David Haworth (Global Encounters and Firsy Nations Peoples Monash Universuty), Dr Leigh T.I Penman (Global Encounters and Fisrt Nationas Peoples Monash University), dan  kurang lebih dihadiri 500 peserta dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Makassar.

Sejarah pelaut pencari teripang yang berangkat dari pelabuhan Makassar dan rutin mengunjungi wilayah Utara dan Barat Laut Australia ratusan tahuun yang lalu merupakan kajian penting, di mana semua aktivitas di jalur ini dikenal sebagai jalur teripang. Hal tersebut merupakan bukti keunggulan budaya maritime Nusantara. Oleh Karena itu, melihat betapa pentingnya menghidupkan ceritra sejarah yang pernah ada di era globalisasi sekarang Fakultas Seni dan Desain UNM bekerjasama dengan Tim Global Encounters dan Firsts Nations People, Monash Indigenous Studies Centre, Monash University, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM, dan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan kegiatan Internatioanal Symposium of Makassan-Marege Encounters 2024.

Kegiatan ini merupakan rekonstruksi sejarah pelaut Makassar dengan penduduk asli Australia yaitu Suku Aborigin yang telah menjalin hubungan baik khususnya pada saat masyarakat Makassar menjelajahi lautan Australia untuk mencari teripang yang telah terjadi selama kurang lebih ratusan tahun silam. Simposium terkait sejarah maritim ini dikemas dengan sangat menarik yang di mana dituangkan melalui seni, budaya dan agama. 

Terlihat dari beberapa hasil presentasi para narasumber dalam simposium ini bahwa kajian terkait sejarah maritim merupakan hal yang penting, karena melihat relasi penduduk Australia dengan Makassar dianggap sebagai salah satu momentum penting berdirinya negara ini. Australia sendiri giat menceritakan sejarah ini hingga sekarang melalui berbagai kegiatan baik penelitian maupun pameran-pameran dan kontemporer di galeri dan museum di Australia. Berbeda dengan Australia, di Indonesia khususnya Makassar sejarah ini justru jarang diceritakan, tidak menjadi topik utama dan kurang mendapat ruang kajian khusus yang didedikasikan untuk menceritakan sejarah ini.  

Kolaborasi yang sempurna tercipta pada pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat dari simposium yang membahas terkait sejarah maritim kemudian dikemas dengan nuansa seni, budaya dan agama yang dibagi ke dalam tiga sesi acara, merupakan sebuah kegiatan yang sangat menginspirasi untuk terus dikembangkan.