Perempuan dan Pendidikan: Membangun Kesetaraan dan Kemandirian
05 Mei 2025
09:28 WITA
Administrator
Berita
Maluku, 4 Mei 2025. Rahmawati,
MA, Ph.D Dosen Sejarah Peradaban Islam FAH UIN Alauddin Makassar & Ketua
Darma Yukti Karini PA Kelas I Ambon. Pendidikan merupakan kunci utama
dalam membuka akses menuju kehidupan yang lebih baik, terutama bagi perempuan.
Ketika perempuan memperoleh pendidikan yang layak, mereka tidak hanya
meningkatkan kualitas hidupnya sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi
signifikan terhadap kemajuan keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Mendorong
Kesetaraan
Akses yang Setara
Perempuan berhak memperoleh akses pendidikan yang sama seperti laki-laki, mulai
dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Hambatan seperti biaya, jarak,
dan norma sosial yang membatasi partisipasi perempuan dalam pendidikan harus
dihapuskan.
Pendidikan
Berkualitas
Kurikulum harus bebas dari bias gender dan mendorong partisipasi aktif
perempuan. Guru yang terlatih dan sensitif terhadap isu gender, serta
lingkungan belajar yang aman dan inklusif, menjadi syarat mutlak dalam
mewujudkan pendidikan berkualitas.
Kesempatan Setara
di Dunia Kerja
Perempuan perlu diberikan ruang yang setara dalam pendidikan vokasi dan
kejuruan guna meningkatkan keterampilan dan daya saing. Ini menjadi langkah
penting dalam menekan kesenjangan gender di sektor ketenagakerjaan.
Membangun
Kemandirian
Pengetahuan dan
Keterampilan
Pendidikan membekali perempuan dengan literasi dasar, keterampilan teknologi,
hingga kemampuan hidup lainnya yang memungkinkan mereka aktif berperan dalam
masyarakat.
Kesejahteraan
Ekonomi
Dengan pendidikan, perempuan memiliki peluang kerja yang lebih luas dan
penghasilan yang lebih baik. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan taraf
hidup keluarga dan komunitas.
Kemampuan
Pengambilan Keputusan
Perempuan berpendidikan memiliki kontrol lebih besar atas kehidupan pribadi dan
keluarganya. Mereka mampu membuat keputusan yang lebih rasional dan
berkelanjutan.
Kesehatan dan
Kesejahteraan
Tingkat pendidikan yang tinggi berkorelasi dengan akses layanan kesehatan yang
lebih baik dan perilaku hidup sehat, baik bagi diri sendiri maupun anak-anak
mereka.
Partisipasi
Politik
Perempuan yang terdidik lebih siap berpartisipasi dalam proses politik dan
pengambilan keputusan publik. Mereka mampu memperjuangkan hak dan kepentingan
perempuan secara luas.
Tantangan dan
Solusi
Norma Sosial
Masih banyak norma budaya dan pandangan patriarkal yang membatasi perempuan
mengakses pendidikan. Diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan keluarga,
komunitas, dan pemerintah untuk merubah paradigma ini.
Kekerasan Berbasis
Gender
Kekerasan di lingkungan pendidikan menjadi penghalang serius. Perlindungan dan
ruang belajar yang aman harus dijamin untuk mendorong partisipasi perempuan
secara utuh.
Keterbatasan
Infrastruktur
Kurangnya sekolah, guru, dan fasilitas pendidikan di wilayah terpencil perlu
diatasi dengan investasi yang merata dalam sektor pendidikan.
Investasi pada
pendidikan perempuan bukan hanya menciptakan individu yang mandiri, tetapi juga
membentuk generasi masa depan yang tangguh. Perempuan yang berpendidikan akan
menjadi agen perubahan yang mampu mendorong keadilan sosial, pertumbuhan
ekonomi, dan demokrasi yang sehat. Saatnya semua pihak bergandengan tangan
untuk memastikan tidak ada satu pun perempuan tertinggal dalam meraih haknya
untuk belajar dan berkembang.