Kekerasan Seksual di Dunia Perkuliahan: Masalah yang Mengkhawatirkan

  • 08:48 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Kekerasan seksual di dunia perkuliahan merupakan masalah yang mendalam dan mengkhawatirkan. Fenomena ini telah menjadi sorotan global, memicu diskusi tentang ketidakamanan mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia. Tidak terkecuali di dunia pendidikan Indonesia, masih sering kali terdengar adanya kekerasan seksual yang terjadi akibat dari Predator-predator seksual yang merajalela di dunia perkuliahan. Padahal sebagai rumah akademik, sepantasnya kampus harus menjadi pintu terciptanya ruang aman bagi penghuninya dari ancaman kekerasan seksual. Akan tetapi, malah menjadi tempat berkembang biaknya predator-predator seksual yang bersembunyi di balik klaim manusia berpendidikan. Lebih parahnya lagi, demi menjunjung tinggi reputasi kampus, petinggi dan pemangku jabatan seakan menutup mata. Sehingga banyak dari korban kekerasan seksual memilih untuk bungkam dan tidak menceritakannya kepada siapapun. Dalam tulisan ini, saya akan membahas isu kekerasan seksual di dunia perkuliahan, melihat definisi, dampak, penyebab, serta upaya yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Penting untuk memahami definisi kekerasan seksual sebelum kita masuk lebih dalam ke dalam isu ini. Kekerasan seksual melibatkan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dan tidak setuju yang bersifat seksual yang dilakukan terhadap seseorang, baik yang mencakup pelecehan seksual, pemerkosaan, dan berbagai bentuk perilaku yang merugikan yang melibatkan seksualitas. Dalam dunia perkuliahan, kekerasan seksual bisa terjadi di berbagai konteks, termasuk dalam hubungan antara mahasiswa, oleh staf fakultas, atau dalam situasi lain yang melibatkan mahasiswa.

Penting untuk menyadari sejauh mana isu kekerasan seksual menyebar di dunia perkuliahan. Statistik menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil saja yang berani melapor kepada pihak kampus, sementara sebagian besar kasus kekerasan seksual tidak dilaporkan atau korban lebih memilih bungkam dan tidak menceritakannya kepada orang lain. Ini dapat disebabkan oleh stigma, rasa takut, diancam, atau kurangnya dukungan yang memadai dari pihak-pihak berwenang kepada korban. Data menunjukkan bahwa kekerasan seksual merupakan masalah yang meresahkan dan masih menjadi trending topik dan sangat tersebar luas di berbagai lembaga pendidikan tinggi di Indonesia bahkan di dunia.

Beberapa faktor yang menyebabkan kekerasan seksual di dunia perkuliahan termasuk ketidaksetaraan gender, budaya pergaulan yang tidak sehat dan merugikan, serta kurangnya pendidikan seksual yang memadai. Ketidaksetaraan gender dapat menyebabkan penindasan dan eksploitasi, sementara budaya pergaulan yang tidak sehat dan merugikan seringkali menciptakan lingkungan di mana tindakan kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja tanpa adanya pertanggungjawaban, sedangkan kurangnya pendidikan seksual yang memadai seringkali membuat mahasiswa tidak menyadari atau bingung dengan kondisi yang dialaminya tergolong dalam kasus kekerasan seksual atau bukan sehingga potensi terjadinya kekerasan seksual akan meningkat.

Dampak kekerasan seksual pada dunia perkuliahan dapat mengakibatkan rusaknya masa depan mahasiswa itu sendiri. Ini mencakup dampak fisik, psikologis, dan emosional. Korban sering mengalami tekanan mental, stres, post-traumatik, dan masalah kesehatan mental lainnya. Dampaknya juga bisa berdampak pada prestasi akademik mereka dan pengalaman perkuliahan secara keseluruhan. Lingkungan perkuliahan juga terpengaruh, karena kekerasan seksual menciptakan ketidakamanan dan mempengaruhi kualitas hidup mahasiswa. Bahkan tidak sedikit mahasiswa memilih untuk berhenti kuliah, lebih ekstrim lagi hingga mereka memilih untuk bunuh diri karena tidak mampu lagi mengatasi tekanan mental yang terguncang akibat kekerasan seksual. Hal ini dapat terjadi karena ketika korban melaporkan justru tidak sedikit masyarakat malah menyalahkan korban atas kejadian yang menimpanya. Apa lagi ketika orang yang melakukan itu memiliki relasi kuasa, sehingga membuat korban memiliki ketakutan untuk melapor dan memilih diam. Sehingga tidak sedikit kasus mahasiswa yang bunuh diri karena beban mental yang sangat buruk akibat trauma dari kasus kekerasan seksual. Bahkan tidak sedikit kasus atau kejadian kekerasan seksual yang terjadi di dunia perkuliahan cenderung ditutup-tutupi oleh pihak kampus dengan alasan untuk mempertahankan reputasi yang dimilikinya.

Sehingga penting untuk memahami kerangka hukum dan kebijakan yang ada untuk melindungi mahasiswa dari kekerasan seksual, baik ketika mereka berada dalam lingkungan kampus maupun ketika mereka berada di luar kampus. Di banyak negara, ada undang-undang yang mengatur tindakan kekerasan seksual dan menyediakan prosedur untuk melaporkan dan menangani kasus tersebut. Namun, seringkali ada tantangan dalam penegakan hukum dan perlindungan yang memadai bagi korban.

Institusi pendidikan memiliki peranan penting dalam pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual. Kampus  harus menyediakan pendidikan seksual yang baik dan pelatihan kepada mahasiswa dan staf tentang apa itu kekerasan seksual, bagaimana mengenali tanda-tanda awalnya, serta cara melaporkannya. Kampus harus menjadi rumah akademik yang ramah bagi mahasiswanya. Dosen harus menjadi orang tua yang mampu melihat perubahan-perubahan yang terjadi kepada mahasiswanya dan memberikan ruang agar mereka dapat menceritakan apa yang mereka alami. Memberikan pendampingan penuh kepada korban yang melapor agar mereka terhindar dari ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Upaya ini dapat membantu menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman.

Pencegahan kekerasan seksual di dunia perkuliahan melibatkan berbagai strategi, yaitu cegah dengan cara mempromosikan dan mengedukasi tentang kampus sehat, termasuk pendidikan seksual, kampanye kesadaran, dan pelatihan untuk mencegah perilaku yang dapat merugikan, kemudahan dan keamanan dalam melaporkan kasus. Dalam mewujudkan hal tersebut, maka harus dibuka pintu lingkungan belajar abad 21 yang dicirikan dengan tiga aspek, yaitu kampus sehat, kampus nyaman dan kampus aman. Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung korban dan memastikan bahwa mereka merasa aman dan mendapat perlindungan saat melaporkan insiden kekerasan seksual. Sebaiknya laporan yang masuk segera ditindak lanjuti agar korban merasa benar-benar merasa aman.

Kekerasan seksual di dunia perkuliahan merupakan isu trending topik yang memerlukan perhatian serius. Berbekal pemahaman yang lebih baik tentang definisi, penyebab, dan dampak kekerasan seksual, kita dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan perkuliahan yang mampu mendukung terciptanya kampus sehat, nyaman dan aman dari segala bentuk kekerasan seksual. Penting untuk terus mengadvokasi dan mendukung korban, sambil melibatkan semua pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangannya. Hanya dengan usaha bersama dari berbagai pihak, kita dapat mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan perkuliahan yang bebas dari kekerasan seksual.