SEJARAH ORGANISASI BUDI UTOMO

  • 06:52 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Awal abad ke-20 menjadi masa penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Di tengah tekanan penjajahan Belanda yang begitu kuat, muncul kesadaran baru di kalangan rakyat terpelajar untuk memperjuangkan nasib bangsanya melalui pendidikan dan organisasi. Dari semangat inilah lahir sebuah gerakan yang kelak menjadi tonggak kebangkitan nasional, yaitu Budi Utomo.

Gerakan Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908 di kota Yogyakarta, tepatnya di lingkungan Sekolah Kedokteran Jawa (STOVIA), Batavia. Pendirinya adalah sekelompok pelajar STOVIA yang dipelopori oleh Dr. Sutomo, serta didorong oleh gagasan besar Dr. Wahidin Sudirohusodo. Wahidin sebelumnya berkeliling Jawa untuk menggalang dana pendidikan bagi anak-anak pribumi melalui gagasan “Dana Pelajar.” Ia menanamkan kesadaran bahwa kemajuan bangsa hanya bisa dicapai lewat pendidikan dan pengetahuan.

Gagasan itu disambut hangat oleh para pemuda STOVIA yang memiliki semangat tinggi untuk membangun bangsanya. Dalam suasana sederhana, mereka berkumpul dan menyepakati berdirinya sebuah organisasi bernama Budi Utomo, yang berarti “usaha mulia.” Nama ini menggambarkan cita-cita luhur mereka untuk meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia melalui pendidikan, kebudayaan, dan persatuan.

Pada awalnya, Budi Utomo lebih banyak beranggotakan kaum priyayi dan pelajar Jawa, sehingga pergerakannya masih terbatas pada wilayah Jawa dan Madura. Namun, meskipun ruang geraknya belum mencakup seluruh nusantara, Budi Utomo telah menanamkan benih persatuan dan kesadaran nasional di hati rakyat Indonesia. Organisasi ini membuka jalan bagi lahirnya organisasi lain yang lebih luas dan bersifat politik, seperti Sarekat Islam dan Indische Partij.

Budi Utomo juga menjadi wadah pertama di mana rakyat Indonesia mulai berani bersuara dan berorganisasi secara modern. Mereka menyadari bahwa kekuatan bangsa tidak hanya terletak pada senjata, tetapi juga pada ilmu pengetahuan dan persatuan. Dari sinilah lahir semangat baru untuk bangkit dari ketertinggalan dan menolak penindasan.

Gerakan ini kemudian berkembang menjadi simbol awal Kebangkitan Nasional Indonesia. Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 20 Mei 1908 sebagai Hari Kebangkitan Nasional, untuk mengenang lahirnya semangat persatuan, pendidikan, dan perjuangan yang dibawa oleh Budi Utomo.

Dengan berdirinya Budi Utomo, bangsa Indonesia mulai melangkah menuju babak baru dalam sejarahnya — dari masa kegelapan penjajahan menuju masa kesadaran nasional. Semangat perjuangan yang diwariskan oleh Budi Utomo menjadi dasar bagi lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan berikutnya hingga akhirnya mengantarkan Indonesia pada kemerdekaannya di tahun 1945.