Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam Mengikuti Pembekalan MBKM 2025

  • 25 September 2025
  • 10:15 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa - Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar menggelar pembekalan khusus bagi para mahasiswa yang akan terjun dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) semester ini. Acara ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam mengenai metode dan praktik terbaik di lapangan, baik di lingkungan sekolah maupun instansi pemerintah.

Program studi menghadirkan dua narasumber kompeten dari latar belakang yang berbeda namun saling melengkapi. Mereka adalah Bapak Ruhiyat, S.Hum., seorang Guru di SMP YP PGRI Disamakan, dan Ibu Nurfadilah Fajri R, S.Hum., yang menjabat sebagai Pamong Budaya di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Sulawesi Selatan.

Dalam sesi pertama, Ruhiyat, S.Hum., membagikan pengalamannya selama bertahun-tahun mengajar sejarah di tingkat sekolah menengah. Beliau menekankan bahwa mahasiswa magang di sekolah tidak boleh hanya terpaku pada peran sebagai "guru pengganti" yang sekadar menyampaikan materi dari buku teks. Sebaliknya, mereka harus mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Tantangan terbesar mengajar sejarah kepada generasi Z adalah membuat masa lalu relevan dengan kehidupan mereka saat ini. Ia mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan metode pengajaran yang interaktif, seperti penggunaan media digital, storytelling (bercerita), dan pembelajaran berbasis proyek. Jangan hanya meminta siswa menghafal tanggal dan nama. Ajak mereka untuk menganalisis, berdebat, dan bahkan merekonstruksi peristiwa sejarah melalui role-playing atau pembuatan konten kreatif untuk media sosial.

Lebih lanjut, Ruhiyat memaparkan metode praktis di lapangan. Mahasiswa diharapkan proaktif dalam observasi kelas, belajar menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang adaptif, dan berani mencoba pendekatan baru di bawah supervisi guru pamong. Mahasiswa yang magang di sekolah merupakan duta dari prodi Sejarah Peradaban Islam, sehingga penting untuk menunjukkan bahwa lulusan SPI tidak hanya menguasai materi, tetapi juga piawai dalam mentransfer pengetahuan tersebut dengan cara yang menginspirasi. Disinggung juga pentingnya etika dan profesionalisme, mulai dari cara berpakaian hingga membangun komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Nurfadilah Fajri R, S.Hum., yang memberikan perspektif berbeda dari dunia instansi pemerintah, khususnya di bidang kebudayaan. Sebagai seorang Pamong Budaya, ia menjelaskan bahwa magang di lembaga seperti BPK menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap ritme kerja birokrasi serta ketelitian dalam pengelolaan data dan artefak budaya.

Jika di sekolah berinteraksi dengan siswa, di instansi pemerintah akan banyak berhadapan dengan data, arsip, regulasi, dan koordinasi antarbidang. Dipaparkan juga beberapa metode kerja yang akan dihadapi mahasiswa, seperti proses inventarisasi cagar budaya, penyusunan naskah akademis untuk kajian pelestarian, hingga keterlibatan dalam penyelenggaraan acara-acara kebudayaan.

Nurfadilah menekankan pentingnya kemampuan riset dan penulisan yang kuat. Mahasiswa SPI memiliki keunggulan dalam riset historis. Manfaatkan kemampuan itu untuk membantu dalam mengkaji dan mendokumentasikan objek-objek kebudayaan yang ada di Sulawesi Selatan. Ia juga memberikan tips praktis mengenai cara kerja di lingkungan pemerintahan, termasuk pentingnya memahami hierarki, mengikuti prosedur administrasi yang berlaku, dan membangun jaringan profesional dengan para pegawai. Program MBKM ini adalah jembatan bagi mahasiswa SPI untuk melihat bagaimana ilmu sejarah dan kebudayaan yang dipelajari di bangku kuliah diterapkan secara nyata, baik untuk mencerdaskan generasi muda di sekolah maupun untuk menjaga warisan peradaban bangsa di instansi pemerintah.

Acara pembekalan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang antusias dari para mahasiswa, menunjukkan kesiapan dan semangat mereka untuk segera mengaplikasikan ilmu dan berkontribusi di lokasi magang masing-masing. Dengan bekal dari praktisi andal, mahasiswa Prodi SPI UIN Alauddin Makassar diharapkan dapat menjalankan program MBKM dengan sukses dan membawa nama baik almamater.