Kegiatan bertajuk “Budaya dan Kesehatan dalam Perspektif Islam” dilaksanakan pada Rabu, 17 Desember 2025, pukul 10.00 WITA melalui media daring. Kegiatan ini diselenggarakan oleh FKIK Program Studi Keperawatan dan menghadirkan Dr. Muhammad Arif, S. Hum., M. Hum. sebagai narasumber utama. Acara ini diikuti oleh mahasiswa dan civitas akademika dengan tujuan untuk memperluas pemahaman mengenai hubungan antara budaya, kesehatan, dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemaparannya, Dr. Muhammad Arif menjelaskan bahwa kesehatan dalam perspektif Islam tidak hanya dipahami sebagai kondisi fisik yang bebas dari penyakit, tetapi juga mencakup kesehatan mental, spiritual, dan sosial. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang utuh, sehingga upaya menjaga kesehatan harus dilakukan secara menyeluruh. Prinsip ini tercermin dalam ajaran Islam yang menekankan keseimbangan antara jasmani dan rohani, serta hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Lebih lanjut, narasumber menjelaskan bahwa budaya memiliki peran penting dalam membentuk pola hidup masyarakat, termasuk dalam menjaga kesehatan. Tradisi, kebiasaan makan, pola interaksi sosial, serta cara masyarakat merespons kondisi sakit dan sehat sangat dipengaruhi oleh budaya setempat. Dalam konteks Islam, budaya dapat diterima selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariat. Oleh karena itu, Islam mendorong umatnya untuk mengambil nilai-nilai budaya yang positif, seperti kebersihan, kebersamaan, dan kepedulian sosial, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan.
Dr. Muhammad Arif juga menyinggung pentingnya konsep thaharah (kebersihan) dalam Islam sebagai dasar kesehatan. Praktik seperti wudu, mandi, dan menjaga kebersihan lingkungan merupakan contoh nyata bagaimana ajaran Islam telah mengajarkan pola hidup sehat sejak dini. Selain itu, Islam juga mengatur pola makan yang baik dan seimbang melalui konsep halal dan thayyib, yang tidak hanya menekankan kehalalan makanan, tetapi juga kualitas serta manfaatnya bagi tubuh.
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu memahami bahwa kesehatan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan erat kaitannya dengan budaya dan nilai keagamaan. Dengan mengintegrasikan ajaran Islam dan budaya lokal yang positif, masyarakat dapat membangun pola hidup sehat yang berkelanjutan, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi penting bagi mahasiswa, khususnya di lingkungan FKIK Prodi Keperawatan, untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sosialnya.

