Penerimaan Magang di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan

  • 06 Oktober 2025
  • 01:51 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, 6 Oktober 2025 — Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar kembali melaksanakan kegiatan penerimaan mahasiswa magang di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya penguatan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman langsung di lembaga yang bergerak dalam bidang sejarah, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan nasional.

Acara penerimaan magang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas lima orang, yaitu Joniadi, Sitti Nurhaliza, Ulfah, Antong, dan Muh. Tri Hariyono. Kelima mahasiswa tersebut merupakan perwakilan dari angkatan terbaru Program Studi Sejarah Peradaban Islam yang memiliki semangat tinggi untuk belajar dan berkontribusi dalam kegiatan pelestarian kebudayaan di wilayah Sulawesi Selatan.

Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada mahasiswa magang. Dalam sambutannya, pihak BPK menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda, khususnya mahasiswa sejarah, dalam upaya menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Melalui kegiatan magang ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami lebih dalam bagaimana lembaga pemerintah berperan dalam mendokumentasikan, melindungi, serta mempromosikan warisan budaya yang ada di berbagai daerah.

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa akan ditempatkan pada berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan lembaga dan minat masing-masing. Bidang-bidang tersebut meliputi dokumentasi dan arsip kebudayaan, penelitian sejarah lokal, publikasi budaya, serta kegiatan lapangan dalam pendataan warisan budaya takbenda. Dengan pendampingan langsung dari staf dan peneliti BPK, mahasiswa akan belajar tentang cara pengumpulan data budaya, penulisan laporan penelitian, serta penyusunan materi publikasi yang berkaitan dengan kebudayaan Sulawesi Selatan.

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar sendiri memiliki peran strategis dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Lembaga ini aktif dalam berbagai kegiatan seperti penelitian arkeologi, pendokumentasian tradisi lisan, konservasi benda cagar budaya, hingga pengelolaan museum dan situs bersejarah. Oleh karena itu, pengalaman magang di lembaga ini akan memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa tentang pentingnya pelestarian sejarah dan nilai-nilai lokal dalam menghadapi arus globalisasi.

Para mahasiswa peserta magang, seperti Joniadi, Sitti Nurhaliza, Ulfah, Antong, dan Muh. Tri Hariyono, menyatakan rasa syukur dan antusiasme mereka. Mereka menilai bahwa kesempatan ini merupakan ajang belajar yang sangat berharga. “Kami ingin memahami bagaimana budaya dan sejarah dapat dijaga, diteliti, serta disebarluaskan dengan cara yang kreatif dan edukatif,” ungkap salah satu mahasiswa.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara pihak BPK, dosen pembimbing, dan mahasiswa peserta magang sebagai simbol dimulainya secara resmi program magang tahun 2025. Dengan semangat kolaborasi antara dunia akademik dan lembaga pelestarian kebudayaan, diharapkan kegiatan ini menjadi wadah pengembangan kompetensi mahasiswa sekaligus kontribusi nyata dalam pelestarian nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa.

Kegiatan magang ini bukan hanya sekadar program akademik, melainkan juga wujud nyata komitmen Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar dalam membentuk generasi muda yang peduli terhadap kebudayaan. Melalui pengalaman di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen pelestarian dan penerus nilai-nilai luhur kebangsaan yang berakar pada kearifan lokal Sulawesi Selatan.