Makassar, 19 Oktober 2025 — Dalam suasana penuh kebanggaan dan haru, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar kembali mencatat sejarah melalui prosesi wisuda sarjana angkatan ke-114 dan 115. Dari sekian banyak lulusan yang diwisuda, tiga mahasiswa dari Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) berhasil meraih gelar wisudawan terbaik, berkat dedikasi, ketekunan, dan prestasi akademik yang luar biasa selama menempuh pendidikan di kampus. Mereka adalah Adam Maulana, Fauzan Haq Abdul Haris, dan Erna Nurnaningsih — tiga sosok yang menjadi kebanggaan Prodi SPI dan Fakultas Adab dan Humaniora.
Adam Maulana, kelahiran Bulu Tanah, 15 Juni 2001, meraih predikat Wisudawan Terbaik I dengan IPK 3,94 dan predikat Cumlaude. Dalam karya ilmiahnya yang berjudul “Perang Uhud dan Hunain (Studi Komparatif Kekalahan Kaum Muslimin)”, Adam berhasil menghadirkan analisis mendalam mengenai dua peristiwa penting dalam sejarah Islam. Melalui pendekatan komparatif, ia menyoroti faktor-faktor strategis dan spiritual yang mempengaruhi kekalahan umat Muslim, serta pelajaran moral yang dapat diambil dari kedua peristiwa tersebut. Kedisiplinan, keuletan, dan kemampuan berpikir kritis menjadikan Adam sosok mahasiswa teladan yang layak menerima penghargaan tertinggi di prodi.
Posisi Wisudawan Terbaik II diraih oleh Fauzan Haq Abdul Haris, mahasiswa asal Takalar yang lahir pada 7 Maret 2003. Dengan IPK 3,93 dan predikat Cumlaude, Fauzan menunjukkan prestasi akademik yang konsisten serta minat mendalam dalam kajian sejarah peradaban Islam di kawasan Andalusia. Skripsinya yang berjudul “Relasi Antar Umat Muslim dan Nasrani di Andalusia: Pada Masa Kekuasaan Bani Umayyah” menggambarkan toleransi, harmoni, dan dinamika sosial antara dua komunitas besar di masa kejayaan Islam di Eropa. Karya tersebut menjadi refleksi penting bagi kehidupan beragama di masa kini, yang menekankan pentingnya kerukunan dan saling menghormati antarumat beragama.
Sementara itu, Wisudawan Terbaik III dianugerahkan kepada Erna Nurnaningsih, kelahiran Ngali, 8 Juni 2000. Dengan IPK 3,92 dan predikat Cumlaude, Erna dikenal sebagai sosok yang tekun, santun, dan berdedikasi tinggi dalam bidang akademik. Melalui skripsinya berjudul “Pemberontakan Rakyat Ngali Melawan Penjajahan Belanda (Tinjauan Historis)”, Erna mengangkat kisah perjuangan lokal masyarakat Ngali dalam melawan penjajahan, sebuah kontribusi penting dalam pelestarian sejarah daerah. Penelitiannya memberikan gambaran mendalam tentang semangat nasionalisme dan keberanian rakyat dalam mempertahankan tanah air.
Ketiga wisudawan terbaik ini menjadi simbol keberhasilan Prodi Sejarah dan Peradaban Islam dalam mencetak sarjana yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, kepekaan sosial, dan wawasan sejarah yang luas. Pimpinan fakultas menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras mereka, serta berharap agar capaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi.
Di hadapan para dosen, keluarga, dan rekan sejawat, ketiganya menerima penghargaan dengan penuh rasa syukur. Momen tersebut menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dan semangat belajar yang tinggi akan selalu berbuah manis. Melalui prestasi mereka, Adam, Fauzan, dan Erna menegaskan bahwa ilmu sejarah bukan hanya catatan masa lalu, tetapi cermin bagi masa depan bangsa.