Asosiasi
Program Studi Sejarah Islam se-Indonesia (APSII) menggelar Meeting Tahunan yang
berlangsung di Kota Surakarta pada Selasa (22/7/2025). Pertemuan bergengsi ini
dihadiri oleh seluruh perwakilan program studi Sejarah Peradaban Islam (SPI)
dari berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia, termasuk Ketua Prodi SPI
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Bapak Chaerul Mundzir.
Kegiatan
ini menjadi momentum penting bagi para pengelola Prodi SPI dalam membahas arah
strategis pengembangan keilmuan, peningkatan mutu, dan penguatan eksistensi
prodi di tengah tantangan global.
Dalam
pertemuan tersebut, beberapa agenda utama yang dibahas antara lain:
- Penyusunan
Book of Knowledge Prodi SPI dan Rancangan Kurikulum Nasional – Langkah awal dalam menyatukan
visi keilmuan SPI secara nasional, yang diharapkan dapat menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum berbasis integrasi keilmuan dan kebutuhan
zaman.
- Evaluasi
Olimpiade Sejarah Islam Nasional (OSIN) – Kegiatan tahunan yang menjadi ajang pengukuran
prestasi dan wawasan mahasiswa SPI dari seluruh Indonesia, dievaluasi guna
peningkatan kualitas pelaksanaan ke depan.
- Isu
Strategis Akreditasi Prodi
– Pembahasan menyeluruh tentang strategi pencapaian akreditasi unggul,
termasuk pemenuhan standar mutu berdasarkan kriteria nasional maupun
internasional.
- Optimalisasi
Jurnal Prodi Menuju Indeksasi Internasional Bereputasi – Upaya konkret dalam mendorong
setiap prodi SPI untuk mengelola jurnal ilmiah yang mampu menembus indeks
bereputasi seperti DOAJ, Scopus, dan lainnya.
- Sertifikasi
Profesi Mahasiswa, Lulusan, dan Dosen SPI – Dalam rangka meningkatkan daya
saing lulusan, APSII menjajaki kerja sama strategis dengan BNSP (Badan
Nasional Sertifikasi Profesi) untuk menyiapkan skema sertifikasi yang
relevan dengan kompetensi keilmuan SPI.
- Tantangan
dan Harapan Prodi SPI ke Depan – Diskusi terbuka membahas tantangan aktual seperti
digitalisasi arsip sejarah, integrasi moderasi beragama dalam kajian
sejarah Islam, hingga upaya memperkuat posisi SPI dalam lanskap akademik
nasional dan global.
Kegiatan
ini penting untuk menyatukan langkah dan visi antarprodi SPI, agar kita bisa
melahirkan generasi sejarawan Islam yang unggul, moderat, dan berdaya saing
tinggi.
Pertemuan
ditutup dengan komitmen bersama seluruh peserta untuk memperkuat kerja
kolaboratif antarprodi dan membangun SPI sebagai bidang studi yang strategis
dalam menjawab dinamika keislaman, kebangsaan, dan globalisasi di masa depan.