Civitas Akademika Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar Ikuti Workshop Sinkronisasi Kurikulum Berbasis OBE

  • 19 September 2025
  • 11:44 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa - Civitas akademika Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar berpartisipasi aktif dalam kegiatan penting, Workshop Kurikulum Berbasis OBE, yang diselenggarakan oleh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar pada Kamis, 18 September 2025. Workshop ini, yang diadakan secara hibrida dengan sesi tatap muka di Sultan Alauddin Hotel and Convention, Kampus 1 UIN Alauddin Makassar, berfokus pada sinkronisasi KKNI dan SKKNI dalam Kurikulum OBE, sebuah langkah strategis untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan standar nasional.

Workshop ini dilatarbelakangi oleh beberapa urgensi utama yang mendasari pemutakhiran kurikulum. Salah satunya adalah peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat. Selain itu, workshop ini juga menjadi respons terhadap dinamika sosial dan keagamaan serta kebutuhan dunia kerja dan profesi yang terus berubah. Dengan menyesuaikan kurikulum, Prodi SPI dapat menjamin lulusannya memiliki kualifikasi yang sesuai dengan standar nasional dan internasional, serta mampu terlibat aktif dalam penelitian.

Dalam sesi pemaparan, narasumber menjelaskan tiga konsep kunci yang menjadi landasan workshop ini. Pertama, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu kerangka yang menyandingkan dan mengintegrasikan pendidikan dengan pelatihan kerja. KKNI terdiri dari sembilan jenjang kualifikasi, yangmana jenjang sarjana (S1) berada pada level 6. Pada level ini, lulusan diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan mengambil keputusan strategis di bidang keahliannya. Kedua, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), merupakan standar yang dikembangkan oleh pemangku kepentingan dunia kerja untuk menetapkan kompetensi kerja meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan industri. SKKNI ini menjadi tolok ukur penting untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan praktis yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.

Terakhir, Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE). OBE adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada hasil yang diharapkan dari lulusan, bukan hanya pada proses pembelajarannya. Kurikulum OBE menuntut adanya perencanaan sistematis yang dimulai dari profil lulusan, yang kemudian diturunkan menjadi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga memiliki kemampuan praktis dan sikap profesional yang dibutuhkan di dunia kerja. Sinkronisasi antara KKNI, SKKNI, dan Kurikulum OBE menjadi sebuah keharusan. Tujuannya adalah untuk memastikan lulusan memiliki kualifikasi yang sesuai standar nasional (KKNI) dan kompetensi kerja yang relevan dengan tuntutan industri (SKKNI).

Hasil yang diharapkan dari sinkronisasi ini sangat konkret dan berdampak luas. Pertama, lulusan akan lebih siap kerja karena kompetensi mereka sesuai dengan kebutuhan industri. Kedua, kurikulum akan menjadi lebih relevan, adaptif, dan fleksibel. Ketiga, mahasiswa dapat diuji kompetensinya melalui sertifikasi yang diakui. Terakhir, institusi akan mendapatkan pengakuan atau rekognisi dari dunia kerja, industri, dan akreditasi.

Prodi SPI UIN Jakarta, sebagai contoh, telah memiliki profil lulusan yang mengacu pada KKNI Level 6, mencakup penguasaan keilmuan SPI, kemampuan menerapkan metode ilmiah sejarah, kecakapan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, serta sikap religius, nasionalis, toleran, dan beretika. Dalam implementasinya, Prodi SPI UIN Jakarta mengikuti beberapa langkah strategis. Diawali dengan analisis profil lulusan yang disesuaikan dengan KKNI Level 6 dan kebutuhan pasar kerja, melibatkan alumni, pengguna lulusan, dan asosiasi. Setelah itu, dirancanglah CPL yang komprehensif yang mencerminkan kemampuan akademik, kecakapan profesional, serta nilai-nilai keislaman dan kebudayaan. Proses selanjutnya adalah penurunan CPL ke dalam CPMK dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) menggunakan pendekatan backward design Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga diarahkan untuk pencapaian unit SKKNI, seperti magang di museum atau lembaga penelitian, serta proyek sejarah digital.

Workshop ini menegaskan komitmen Prodi SPI UIN Alauddin Makassar untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menyajikan pendidikan yang relevan dan berkualitas. Dengan revisi kurikulum setiap lima tahun, Prodi SPI memastikan bahwa kompetensi lulusan seperti peneliti, praktisi sejarah, dan bahkan entrepreneur sejarah tetap relevan. Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat mutu akademik, tetapi juga menjamin lulusan memiliki daya saing tinggi di dunia kerja.