Tiga Riset Unggulan Prodi SPI UIN Alauddin Makassar Tampil di ADIA AIC 2025: Angkat Kearifan Lokal hingga Transformasi Pendidikan Islam

  • 23 Juli 2025
  • 02:28 WITA
  • Administrator
  • Berita


Surakarta, 23 Juli 2025 — Hari ketiga pelaksanaan ADIA Annual International Conference (AIC) 2025 yang berlangsung di UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi momentum penting bagi para akademisi lintas perguruan tinggi. Mengusung tema besar “Cultural Resilience and Digital Literacy for a Diverse Society,” kegiatan ini digelar selama lima hari dan menampilkan berbagai hasil riset yang menyoroti ketahanan budaya serta literasi digital dalam masyarakat multikultural.

Pada Rabu, 23 Juli 2025, berlangsung kegiatan Parallel Session yang dibagi ke dalam dua sesi, yaitu offline dan online, dimulai sejak pukul 08.00 hingga 12.30 WIB. Dalam sesi ini, Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Alauddin Makassar turut berpartisipasi dengan mempresentasikan tiga karya riset kolaboratif antara dosen dan mahasiswa.

Riset pertama berjudul "Reaktualisasi Kearifan Lokal Mappatabe' dalam Membangun Moderasi Beragama pada Masyarakat Bugis," merupakan hasil kolaborasi antara Bapak Prof. Dr. M. Dahlan. M, M.Ag.,  Ibu Mastanning, M.Hum, Jusmiati, M.Hum., Muh. Ilham Majid Dohe, M.Hum., dan Sitti Maryam. Penelitian ini menyoroti bagaimana nilai-nilai lokal Bugis, khususnya dalam praktik Mappatabe’, dapat dihidupkan kembali untuk memperkuat harmoni dan toleransi beragama.

Selanjutnya, tim peneliti yang terdiri dari Ibu Dr. Susmihara, M.Pd., Bapak Prof. Dr. H. Hasaruddin, S.Ag., M.Ag. Bapak Chaerul Mundzir, M.Hum., Bapak Muhammad Husni, M.Hum., dan Sitti Nurunnisa Maulida A memaparkan studi berjudul "The Shift from Langgar to Madrasa: Contestation and Institutional Transformation of Islamic Education in South Sulawesi (1900–1942)". Kajian ini mengulas perubahan lembaga pendidikan Islam di Sulawesi Selatan pada masa kolonial dan dinamika ideologis yang menyertainya.

Penelitian ketiga berjudul "Tradisi Syukuran Barajama' dalam Kehidupan Masyarakat di Kecamatan Polongbangkeng Kabupaten Takalar" dibawakan oleh kolaborator St. Maisyah Nur Ali, M.Hum., Elza Ramona, M.Hum., dan Riswandi, M.Hum. yang mendokumentasikan praktik budaya lokal dalam bingkai spiritualitas dan solidaritas sosial masyarakat Bugis-Makassar.

Meskipun dilaksanakan secara daring, antusiasme peserta tidak surut. Kegiatan berlangsung dinamis dengan diskusi aktif antar peserta dan pemapar, menandakan tingginya minat terhadap tema-tema riset yang ditampilkan. Ibu Elita Ulfiana, S.S., M.A. bertindak sebagai moderator, sementara Afrizal mengisi peran sebagai notulen sesi.

Partisipasi aktif dari Prodi SPI UIN Alauddin Makassar dalam forum ilmiah internasional ini menjadi bukti komitmen institusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan berbasis nilai budaya lokal dan digitalisasi, sekaligus kontribusi nyata dalam membangun masyarakat Indonesia yang inklusif dan berdaya saing global.