Civitas Akademika Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar Sambut Bahagia Peresmian RS UIN Alauddin: Apresiasi Refleksi Historis Menteri Agama

  • 25 Juli 2025
  • 09:54 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, 25 Juli 2025 – Civitas akademika Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin Makassar, menyambut penuh kebahagiaan atas peresmian Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar yang dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 2025 di Kampus I UIN Alauddin, Jl. Sultan Alauddin.

Acara grand opening tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, AG. Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A bersama jajaran pejabat Kementerian Agama, tokoh akademik, dan unsur pemerintah daerah. Rumah sakit ini menjadi menjadi bagian dari sejarah UIN Alauddin dan Kementerian Agama, yang dirancang untuk melayani masyarakat umum serta mendukung layanan kesehatan jemaah haji dan umrah.

Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam, Chaerul Mundzir, S.Hum., M.Hum., menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya:

"Kami merasa sangat bangga atas hadirnya Rumah Sakit UIN Alauddin. Ini bukan hanya kemajuan fisik institusi, tetapi juga pencapaian historis. Apresiasi mendalam kami sampaikan atas sambutan Bapak Menteri Agama yang mengangkat refleksi historis peradaban Islam dengan menyebut tokoh-tokoh muslim filsuf sekaligus scientist seperti Ar-Razi, Ibnu Rusyd, Haytham. Hal ini mengingatkan kita bahwa keilmuan Islam sejak dahulu sudah terintegrasi dengan etika dan spiritualitas dalam pelayanan publik."

Ia menambahkan bahwa pesan-pesan tersebut sangat relevan dengan visi keilmuan Prodi SPI dalam menggali nilai-nilai warisan Islam yang berperan dalam peradaban manusia.

Sementara itu, Sekretaris Prodi SPI, Muhammad Arif, M.Hum. juga turut memberikan komentar:

"Peresmian rumah sakit ini menunjukkan bahwa UIN Alauddin tidak hanya berperan dalam pendidikan, tetapi juga dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Harapan kami, RS ini menjadi ruang kolaborasi lintas ilmu dan pusat pelayanan yang mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan."

RS UIN Alauddin saat ini telah menyiapkan 209 kamar pasien dan terletak di kawasan strategis yang mudah diakses dari berbagai arah. Rektor UIN Alauddin menegaskan bahwa rumah sakit ini bukan sekadar fasilitas kampus, tetapi bagian dari warisan institusional Kementerian Agama.

Dengan peresmian ini, UIN Alauddin Makassar semakin meneguhkan dirinya sebagai kampus Islam negeri yang tidak hanya mencetak ilmuwan, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat untuk mewujudkan rahmatan lil ‘alamin.