Gowa
- Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar melalui Center for
Research and Capacity Building kembali menggelar kegiatan ilmiah dalam
rangkaian Monthly Discussion Dosen Season 4, dengan menghadirkan program
istimewa berupa launching dan bedah buku berjudul Makassar Mendunia:
Entrepot Rempah dalam Jaringan Maritim Nusantara Abad XVI–XVII.
Acara yang berlangsung
pada Kamis, 21 Agustus 2025 di Lecture Theater Fakultas Adab dan
Humaniora ini menghadirkan langsung Dr. Abd. Rahman Hamid, M.Si., selaku
penulis buku sekaligus Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Raden
Intan Lampung. Dalam paparannya, Dr. Rahman Hamid mengulas bagaimana posisi
strategis Makassar pada abad ke-16 hingga 17 menjadikan kota ini sebagai simpul
penting dalam perdagangan rempah-rempah dan jaringan maritim Nusantara.
“Makassar bukan hanya
pelabuhan dagang, tapi juga sebuah entrepot penting yang menghubungkan berbagai
kekuatan maritim di Asia Tenggara. Ia memainkan peran besar dalam distribusi
rempah dan perkembangan diplomasi lintas budaya,” ujar Dr. Rahman dalam presentasinya.
Kegiatan ini tidak hanya
menjadi ajang peluncuran karya ilmiah, tetapi juga forum diskusi akademik yang
mempertemukan dosen, mahasiswa, dan peneliti lintas disiplin. Antusiasme
peserta terlihat dari diskusi yang berlangsung dinamis, membahas berbagai perspektif
historis, maritim, dan sosial budaya dari isi buku tersebut.
Program Monthly
Discussion ini dirancang untuk menghadirkan pemikiran segar dan konstruktif
dari para akademisi, serta memperkuat tradisi ilmiah di lingkungan Fakultas
Adab dan Humaniora. Bedah buku Makassar Mendunia menjadi salah satu highlight
dalam rangkaian season ke-4, dengan harapan dapat mendorong semangat
menulis dan meneliti di kalangan dosen maupun mahasiswa.
Sementara itu, Dekan FAH
UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Barsihannor, M. Ag. dalam sambutannya
menyampaikan apresiasi atas kehadiran penulis sekaligus kolaborasi yang
terjalin antar institusi. Ia berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi dosen
FAH untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pengembangan keilmuan,
khususnya di bidang sejarah dan studi keislaman.
Dengan mengangkat tema
historis yang relevan dan memperkaya khazanah keilmuan lokal dan global, bedah
buku Makassar Mendunia menjadi bagian penting dalam memperkuat posisi
UIN Alauddin Makassar sebagai pusat pengkajian ilmu humaniora berbasis riset.