KHAZANAH SEJARAH: PERBEDAAN TABIAT ALAM DAN KEHIDUPAN

  • 02:08 WITA
  • Administrator
  • Artikel



Perbedaan bukan hanya ditemukan pada makhluk manusia, juga pada jenis mukhluk nabat dan hayawan di alam ini, yang oleh Al-Qardawy  menyebutnya sebagai   (Tabiat alam dan kehidupan). Tabiat alam yang kita tempati sekarang ini diciptakan Allah swt. dalam beraneka bentuk, iklim, dan warna. Bacalah firman Allah,


 Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, bintang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. 


Tetapi perbedaan ini bukan bernilai pertentatangan  melainkan perbedaan bernilai variatif. Dalam al-Quran banyak ditemukan ungkapan “Beraneka macam warna,” dalam berbagai konteks permasalahannya.  Seseorang bisa menanam mangga atau padi di suatu tempat, tetapi rasanya beda setelah jenis yang sama di tanam di tempat lain, seperti padi yang dihasilkan di Bongoro, Pangkep, beda rasanya dengan yang dihasilkan daerah lain. Saya pernah membeli biji tanaman bunga tulip di  Airport Schipool Belanda sebagai oleh-oleh yang akan dibagikan pada keluarga setiba di Jakarta dan juga akan dikembangkan di pekarangan rumah di Makassar, sayang biji tulip itu tidak bisa hidup, sama dengan kurmah hanya bisa berkembang di daerah Timur Tengah. Sebaliknya, di Indonesia kita bisa menemukan aneka flora, misalnya berbagai jenis pisang. Sebaliknya, sangat sulit ditemukan di Belanda. Kalau pun ada dijual di super market, tapi harganya mahal dan itu pun diimpor dari Suriname, bekas koloni Belanda di Amerika Selatan. Perbedan-perbedaan itu juga pada kehidupan fauna, menurut al-Quran menjadi bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang hanya bisa diketahui bagi ilmuwan bahwa perbedan itu bukan hanya tabiat manusia tetapi juga pada 

tabiat flora dan fauna. (bersambung) 


Wassalam,

Makassar,  24 September 2019