ORGANISASI DENGAN SEGALA DAMPAK YANG DIDAPATKAN

  • 02:52 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Universitas merupakan tingkatan lembaga pendidikan yang paling tinggi dibandingkan sekolah-sekolah. Mahasiswa sebagai agen perubahan yang tentunya pada mereka harapan akan intelektual dinobatkan, selain harus cerdas dibidang akademik mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kemampuan dinon-akademik. Banyaknya perkumpulan yang sering dijumpai dalam kampus membuat sebagian mahasiswa tidak asing lagi ketika mendengar kata organisasi, apalagi organsiasi internal yang berada dibawah legitimasi pimpinan kampus seperti halnya jika mengambil contoh di UIN Alauddin Makassar ada yang di namakan Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), kemudian ada juga Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Selain itu, kampus juga menyediakan ruang khusus untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Taekwondo, Balck Panter, eSA, Tapak Suci, Menwa, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Unit Lembaga lainnya. Ada pula organisasi yang bisa didapatkan diluar dari jangkauan kampus, organisasi tersebut di namakan organisasi eksternal sebab tidak ada sangkut pautnya dengan pimpinan kampus. Lantas yang jadi pertanyaan, pentingkah seorang mahasiswa untuk terlibat berkecimpung disebuah organisasi? Satu hal yang harus d pahami terkait pemaknaan yang paling fundamental dari kata organisasi, organisasi adalah ruang berkumpulnya sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

Momen yang sangat ditunggu-tunggu ketika masuknya mahasiswa baru (MaBa) sebab terkadang mahasiswa baru sangat mudah didoktrin oleh bujuk rayu dan retorika senior atau biasanya di sebut korban senior, jargon "Ayo gabung dirumah kami" turut serta menghiasi momen-momen mahasiswa baru dengan dunia barunya. Ada juga sebagian mahasiswa yang khawatir jika bergabung diorganisasi, pelbagai alasan turun temurun menjadi kalimat penolakan secara halus terhadap ajakan untuk ikut beroganisasi, beberapa alasan diantaranya karena  takut Indeks Prestasi Komulatif (IPK) turun drastis, ketakutan tidak bisa membagi waktu dan ketakutan-ketakutan lainnya yang belum tentu sama kejadiannya dengan apa yang mereka takutkan. Sebenarnya tidak ada salahnya jika menghabiskan sebagian waktu untuk terlibat dalam organisasi, karena tidak bisa dipungkiri juga bahwa dengan hadirnya organisasi menawarkan kepada peminatnya untuk bagaimana kemudian menjadi ruang berproses. Oleh karena itu, ketika berbicara dampak dari organisasi tentunya memiliki pengaruh yang sangat luar biasa.

Banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkan selama berorganisasi tapi tidak didapatkan pada lembaga pendidikan formal, bahkan tak sedikit mahasiswa yang ikut berorganisasi dengan alasan ingin menambah pengalaman. Pengalaman memang bisa didapatkan dimanapun salah satunya ikut terlibat organisasi, selain itu masih banyak lagi profit yang bisa didapatkan ketika berkecimpung di organisasi, salah satu hal yang tidak bisa dinafikan bahwa organisasi merupakan salah satu alternatif untuk mencari dan menemukan relasi sebanyak mungkin. Relasi dalam dewasa ini sangat diperlukan sebab jika seseorang mempunyai relasi atau kenalan maka komunikasi yang terjalin akan lebih terbangun di bandingkan tidak mempunyai kenalan sama sekali. Selain daripada itu, peningkatan softskill seperti halnya publick speaking juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk berlatih jika terlibat disebuah organisasi, hal yang demikian sulit untuk ditemukan disemua forum apalagi jika hanya mengandalkan diskusi dalam kampus yang biasanya terbatasi oleh waktu dan kontrak perkuliahan tertentu, artinya ada saat-saat tertentu untuk bisa melakukan proses belajar mengajar yang bahkan belum tentu mengajarkan kepada mahasiswanya untuk aktif dalam berdiskusi sebagai peningkatan kualitas publick speaking.

Selain dari itu karena organisasi bukan hanya satu orang yang berpikir dan bergerak didalamnya maka dari itu tentu tidak terlepas dari perbedaan pendapat dan permasalahan-permasalahan lainnya, salah satu hal yang didapatkan diorganisasi adalah kepiawaian dalam menyelesaikan masalah atau problem solving. Organisasi juga memberikan peluang kepada mahasiswa yang berminat atau yang ingin mengasah kemampuan menjadi pemimpin, sebab diorganisasi ada struktural yang harus terpenuhi mulai dari ketua hingga kerabat kerja sejajaran. Bukan hanya sekadar menjadi pemimpin di antara yang lain tapi setiap jabatan yang di ampu akan dimintai laporan pertanggungjawaban kinerja selama kepengurusan, dengan itu secara tidak langsung mengajarkan orang yang terlibat dalam organisasi arti penting dari tanggungjawab. Berbicara tentang organisasi, ada 3 kata magic (baca: senioritas, loyalitas, dan solidaritas) yang senantiasa di gaung-gaungkan oleh organisatoris, ke tiga kata tersebut jika di implementasikan sesuai pada porosnya maka akan menghadirkan organisasi yang sesuai dengan tujuan dari awal dibentuknya.

Organisasi juga menjadi ruang pemersatu sebab jika saya, kamu dan mereka yang berbeda akan menjadi kita demi mencapai tujuan bersama. Selain dari dampak positif terkait profit jika ikut menjadi bagian dari sebuah organisasi tentu tidak terlepas dari dampak negatif, hanya saja yang perlu di garis bawahi dari kata negatif tersebut yang konotasinya berdampak buruk tentu tidak menyalahkan organisasi tapi lihatlah siapa yang menjadi patron penggerak dari organisasi tersebut. Tak sedikit dari kalangan organisatoris yang mempunyai Indeks Prestasi Komulatif yang rendah atau tidak lulus tepat waktu dengan alasan sibuk berorganisasi, cukup keliru ketika menjadikan organisasi sebagai tujuan utama dari esensi kehadiran mahasiswa di universitas.

Namun fenomena yang seperti ini tidak bisa juga menyalahkan secara penuh terhadap individunya sebab setiap orang mempunya mindset atau cara pandang masing-masing sehingga apa yang dinilai baik oleh orang lain belum tentu baik dimata setiap personal. Maka dengan itu, ikut organisasi ataupun tidak tergantung dari interpretasi seseorang terhadap organisasi itu sendiri. Sebab tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang pasif beroganisasi tapi unggul dalam akademik, mahasiswa yang aktif organisasi memiliki Indeks Prestasi Komulatif yang rendah tapi punya kemampuan softskill tingkat dewa, atau bahkan mahasiswa yang tidak unggul di antara keduanya baik akademik dan softskill ternyata mempunya jam terbang yang lebih banyak. Tentunya hal seperti ini tergantung personalnya sebab hidup adalah pilihan, setiap pilihan terkadang mengandung kepentingan tapi jangan pernah dilupakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan  akan dimintai pertanggungjawaban.