SITUASI DAN KONDISI PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  • 08:49 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Nama Saya Muhammad Raehan Ramdhani saya adalah mahasiswa universitas negeri Alauddin Makassar (UINAM), mengambil jurusan sejarah peradaban Islam,  fakultas adab dan humaniora. aktif di beberapa organisasi internal kampus salah satunya Koperasi mahasiswa yang kantornya berada di dalam pusat kegiatan mahasiswa (PKM).

            Sebagai mahasiswa tentu masuk ke dalam suatu Lembaga internal ataupun eksternal sudah sangat sering dilihat di kalangan mahasiswa, apalagi sebagai agen perubahan yang biasa di katakana oleh para mahasiswa. dan juga untuk mengasah sampai dimanah kemampuannya dalam berorganisasi.

            Mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan tentu memiliki semangat untuk mengubah hal-hal yang perlu di ubah dan salah satu syarat untuk mencapai itu semua perlu kesiapan dan risiko karena ini adalah tanggung jawab yang besar yang harus di emban oleh sekelas mahasiswa, maka perlu kiranya menyiapkan itu semua dan salah satunya adalah masuk ke dalam organisasi bukan hanya kuliah di bangku kuliah mempelajari mata kuliah namun perlu keluar dan mencari pengetahuan lain selain di bangku kuliah.

            PKM juga adalah tempat terbaik yang sudah di sediakan oleh pimpinan untuk mengasah dan mengembangkan hal-hal yang perlu di kembangkan salah satunya adalah sikap kritis sebagai mahasiswa serta kreativitasnya. Tapi terkadang mahasiswa masak ke dalam organisasi tidak memedulikan lagi kuliahnya dan memilih menjadi organisatoris, akibatnya kuliah jadi terhambat dan terancam draf out (DO). Sangat disayangkan ada mahasiswa yang memilih untuk menjadi organisatoris dan membiarkan kuliahnya terbengkalai, orang tua mengharapkan  lulus kuliah dan mendapatkan gelar namun di sia-siakan pengharapan itu.

Pusat kegiatan Mahasiswa atau kerap di sapa (PKM) Universitas Islam  negeri Alauddin Makassar (UINAM) adalah tempat yang terbaik untuk berkumpul dan berkegiatan para Lembaga-lembaga internal di lingkup UINAM. Banyaknya wadah di PKM juga merupakan salah satu loncatan awal para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitasnya.

Gedung PKM pernah di renovasi sebelumnya, karena mengingat tempat itu menjadi tempat bernaung para mahasiswa di Gedung PKM. "Kata mantan wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan dan alumni, Prof Dr Darussalam, Saya ingin agar ada tempat representatif untuk mahasiswa, juga tak kalah penting agar mereka bisa nyaman dalam berkegiatan”.<!--[if !supportFootnotes]-->[1]<!--[endif]-->

Tapi walaupun pernah di renovasi Namun melihat situasi dan kondisi mengenai PKM sekarang seperti tidak terurus lagi/tidak di urus lagi oleh pimpinan, karena melihat dari bangunan PKM sudah banyak ditumbuhi lumut di antara sisinya bahkan catnya sudah pudar di antara sisinya.

“Menurut AN salah satu mahasiswa yang berkegiatan di PKM, dari tampilan luar seperti Gedung kosong dan tidak menarik disebut Gedung PKM apalagi di antara sisi Gedung sudah di tumbuhi lumut yang membuat terasa aneh bila di katakan Gedung itu masih  berjalan sebagaimana mestinya.”

            Melihat fasilitas di dalam Gedung PKM juga sama, kurangnya kenyamanan yang di tampilkan oleh para mahasiswa ketika keinginan memakai fasilitas terutama kebersihan WC. WC adalah salah satu hal yang terpenting dari segala yang terpenting apalagi dengan besarnya Gedung PKM namun fasilitas WC yang di tampilkan jauh dari kata layak untuk di gunakan.

            Ruang berkegiatan PKM juga sama, fasilitas AC hanyalah sebuah pajangan, fasilitas AC bisa dikatakan kurang berfungsi sehingga orang-orang yang berkegiatan di sana terkadang membawa kipas sendiri agar supaya tidak kepanasan.

            Melihat juga dengan kondisi lingkungan yang di Kawasan gedung PKM bisa dikatakan kurang bersih, banyaknya sampah-sampah berserakan mengakibatkan aroma-aroma ke tidak nyamanan dalam berkegiatan,  juga pinggiran-pinggiran Gedung PKM terdapat kursi atau meja yang rusak dan tidak diperbaiki

“Kata MNK salah satu mahasiswa di UINAM mengatakan, kotornya dari lingkungan Gedung PKM sebenarnya di lakukan oleh mahasiswa sendiri karena bukan hanya satu atau dua orang yang membuang sampah namun banyak dalam membuang sampah, selanjutnya petugas kebersihan di UINAM juga jarang melirik Gedung PKM, akibatnya sampah-sampah yang ada di sana juga bertumpuk-tumpuk.”

            Saran terhadap pimpinan tolong kembali dan melihat lagi serta mengawasi Gedung-gedung PKM yang ada di UINAM, karena terkadang hal-hal kecil yang di sorot itu lebih berharga daripada hal-hal yang besar, apalagi mengenai kebersihan dan fasilitas yang ada di Gedung PKM salah satunya WC.

            Gedung-gedung yang tinggi dan catnya mulai luntur dan di tumbuhi lumut yang membuat Sebagian orang melihatnya mengatakan apakah layak untuk di sebut Gedung PKM tempat berkegiatan mahasiswa?, maka dari itu mohon untuk di cat kembali agar mata yang memandang jauh lebih indah, bukan mata-mata yang penuh dengan lumut dan cat yang mulai terkelupas dan membuat orang yang melihat itu seakan Gedung yang terbengkalai, padahal Gedung PKM adalah Gedung untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

            Saya pikir Gedung PKM adalah Gedung yang memang layak untuk di sorot, apalagi prestasi-prestasi yang di raih oleh kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Pusat kegiatan mahasiswa tentu membuat nama UINAM melejit dan di kenal oleh banyak dan orang di luaran sana. Sebagai pimpinan sudah saatnya untuk menata perubahan kembali dan melihat sarana dan prasarana yang ada di Gedung berlantai tiga itu, sarana dan prasarana masih dikatakan kurang memadai perlu kiranya di renovasi dan ditata kembali demi kemajuan ilmu pengetahuan di kalangan mahasiswa.