Nama Saya Muhammad Raehan Ramdhani saya adalah mahasiswa
universitas negeri Alauddin Makassar (UINAM), mengambil jurusan sejarah
peradaban Islam, fakultas adab dan
humaniora. aktif di beberapa organisasi internal kampus salah satunya Koperasi
mahasiswa yang kantornya berada di dalam pusat kegiatan mahasiswa (PKM).
Sebagai mahasiswa tentu masuk ke
dalam suatu Lembaga internal ataupun eksternal sudah sangat sering dilihat di
kalangan mahasiswa, apalagi sebagai agen perubahan yang biasa di katakana oleh
para mahasiswa. dan juga untuk mengasah sampai dimanah kemampuannya dalam
berorganisasi.
Mahasiswa sebagai agent of change atau agen
perubahan tentu memiliki semangat untuk mengubah hal-hal yang perlu di ubah dan
salah satu syarat untuk mencapai itu semua perlu kesiapan dan risiko karena ini
adalah tanggung jawab yang besar yang harus di emban oleh sekelas mahasiswa,
maka perlu kiranya menyiapkan itu semua dan salah satunya adalah masuk ke dalam
organisasi bukan hanya kuliah di bangku kuliah mempelajari mata kuliah namun
perlu keluar dan mencari pengetahuan lain selain di bangku kuliah.
PKM juga adalah tempat terbaik yang sudah
di sediakan oleh pimpinan untuk mengasah dan mengembangkan hal-hal yang perlu
di kembangkan salah satunya adalah sikap kritis sebagai mahasiswa serta
kreativitasnya. Tapi terkadang mahasiswa masak ke dalam organisasi tidak memedulikan
lagi kuliahnya dan memilih menjadi organisatoris, akibatnya kuliah jadi
terhambat dan terancam draf out (DO). Sangat disayangkan ada mahasiswa yang
memilih untuk menjadi organisatoris dan membiarkan kuliahnya terbengkalai,
orang tua mengharapkan lulus kuliah dan
mendapatkan gelar namun di sia-siakan pengharapan itu.
Pusat kegiatan Mahasiswa atau kerap di sapa (PKM)
Universitas Islam negeri Alauddin
Makassar (UINAM) adalah tempat yang terbaik untuk berkumpul dan berkegiatan
para Lembaga-lembaga internal di lingkup UINAM. Banyaknya wadah di PKM juga
merupakan salah satu loncatan awal para mahasiswa untuk mengembangkan
kreativitasnya.
Gedung PKM pernah di renovasi sebelumnya, karena
mengingat tempat itu menjadi tempat bernaung para mahasiswa di Gedung PKM.
"Kata mantan wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan dan alumni, Prof Dr
Darussalam, Saya ingin agar ada tempat representatif untuk mahasiswa, juga tak
kalah penting agar mereka bisa nyaman dalam berkegiatan”.<!--[if !supportFootnotes]-->[1]<!--[endif]-->
Tapi walaupun pernah di renovasi Namun melihat situasi
dan kondisi mengenai PKM sekarang seperti tidak terurus lagi/tidak di urus lagi
oleh pimpinan, karena melihat dari bangunan PKM sudah banyak ditumbuhi lumut di
antara sisinya bahkan catnya sudah pudar di antara sisinya.
“Menurut AN salah satu mahasiswa yang berkegiatan di PKM,
dari tampilan luar seperti Gedung kosong dan tidak menarik disebut Gedung PKM
apalagi di antara sisi Gedung sudah di tumbuhi lumut yang membuat terasa aneh
bila di katakan Gedung itu masih
berjalan sebagaimana mestinya.”
Melihat fasilitas di dalam Gedung
PKM juga sama, kurangnya kenyamanan yang di tampilkan oleh para mahasiswa
ketika keinginan memakai fasilitas terutama kebersihan WC. WC adalah salah satu
hal yang terpenting dari segala yang terpenting apalagi dengan besarnya Gedung
PKM namun fasilitas WC yang di tampilkan jauh dari kata layak untuk di gunakan.
Ruang berkegiatan PKM juga sama,
fasilitas AC hanyalah sebuah pajangan, fasilitas AC bisa dikatakan kurang
berfungsi sehingga orang-orang yang berkegiatan di sana terkadang membawa kipas
sendiri agar supaya tidak kepanasan.
Melihat juga dengan kondisi
lingkungan yang di Kawasan gedung PKM bisa dikatakan kurang bersih, banyaknya
sampah-sampah berserakan mengakibatkan aroma-aroma ke tidak nyamanan dalam
berkegiatan, juga pinggiran-pinggiran
Gedung PKM terdapat kursi atau meja yang rusak dan tidak diperbaiki
“Kata MNK salah satu mahasiswa di UINAM mengatakan,
kotornya dari lingkungan Gedung PKM sebenarnya di lakukan oleh mahasiswa
sendiri karena bukan hanya satu atau dua orang yang membuang sampah namun
banyak dalam membuang sampah, selanjutnya petugas kebersihan di UINAM juga
jarang melirik Gedung PKM, akibatnya sampah-sampah yang ada di sana juga
bertumpuk-tumpuk.”
Saran terhadap pimpinan tolong
kembali dan melihat lagi serta mengawasi Gedung-gedung PKM yang ada di UINAM, karena
terkadang hal-hal kecil yang di sorot itu lebih berharga daripada hal-hal yang
besar, apalagi mengenai kebersihan dan fasilitas yang ada di Gedung PKM salah
satunya WC.
Gedung-gedung yang tinggi dan catnya
mulai luntur dan di tumbuhi lumut yang membuat Sebagian orang melihatnya
mengatakan apakah layak untuk di sebut Gedung PKM tempat berkegiatan
mahasiswa?, maka dari itu mohon untuk di cat kembali agar mata yang memandang
jauh lebih indah, bukan mata-mata yang penuh dengan lumut dan cat yang mulai
terkelupas dan membuat orang yang melihat itu seakan Gedung yang terbengkalai,
padahal Gedung PKM adalah Gedung untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa.
Saya pikir Gedung PKM adalah Gedung yang memang layak untuk di sorot, apalagi prestasi-prestasi yang di raih oleh kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Pusat kegiatan mahasiswa tentu membuat nama UINAM melejit dan di kenal oleh banyak dan orang di luaran sana. Sebagai pimpinan sudah saatnya untuk menata perubahan kembali dan melihat sarana dan prasarana yang ada di Gedung berlantai tiga itu, sarana dan prasarana masih dikatakan kurang memadai perlu kiranya di renovasi dan ditata kembali demi kemajuan ilmu pengetahuan di kalangan mahasiswa.