5 Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam Siap Hadirkan Kembali Semangat Pembebasan Irian Barat dalam Lomba Pembuatan Video Dokumenter

  • 05 November 2024
  • 09:27 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 5 November 2024. Sebanyak 5 mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam  UIN Alauddin Makassar juga ikut serta dalam kompetisi pembuatan video dokumenter tingkat nasional yang diadakan oleh  Dinas Kebudayaan & Pariwisata (UPT Museum Mandala) dengan tema sejarah yang menggugah: Pembebasan Irian Barat. Dengan mengangkat kembali semangat perjuangan bangsa Indonesia di era 1960-an, para mahasiswa ini berharap dapat menghadirkan kisah inspiratif yang kerap terlupakan dari sejarah nasional.

adapun nama-nama mahasiswa yang ikut dalam lomba pembuatan video dokumenter yang diadakan UPT Museum Mandala

1. Andi Bausat

2. Muh. Raehan

3. Evi Erviana

4. Nadila

5. Nurul Annisa

Para Mahasiswa siap bertarung dan berjuang dalam pembuat video dokumenter yang akan menggali momen-momen penting dari perjuangan diplomasi dan militer yang dilakukan Indonesia dalam upayanya merebut kembali wilayah Irian Barat dari kekuasaan Belanda. Melalui penelitian mendalam, pencatatan arsip, dan wawancara dengan para penyiar serta saksi sejarah, para mahasiswa ini ingin memberikan perspektif segar kepada generasi muda tentang pentingnya integrasi Irian Barat ke dalam pangkuan ibu pertiwi.

“Pembebasan Irian Barat adalah bukti nyata dari kekuatan persatuan dan diplomasi bangsa kita. Kami ingin agar generasi sekarang memahami betapa besarnya usaha dan pengorbanan yang dilakukan untuk menjaga kedaulatan Indonesia,” ungkap salah satu mahasiswa peserta lomba.

Proyek dokumenter ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai sejarah Indonesia, khususnya tentang integrasi wilayah paling timur yang kini dikenal sebagai Papua. Selain menjadi media edukasi, dokumenter ini juga merupakan wujud penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan bangsa yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keutuhan wilayah Indonesia.

Kompetisi ini pun menjadi ajang bagi para mahasiswa untuk kreativitas, kerja sama tim, dan kemampuan mengolah informasi sejarah menjadi karya audio visual yang menarik dan informatif. Para mahasiswa berharap, karya mereka tidak hanya menarik perhatian juri tetapi juga menjadi pengingat akan semangat perjuangan yang tak lekang oleh waktu.